Full width home advertisement

Berita

Article

Post Page Advertisement [Top]



Tepat tanggal 7 Mei 2007 tepatnya hari senin jam 03.30 dini hari di Rumah Sakit Cengkareng anugrah terbesar yang Allah berikan hadir di dunia,yaitu putri kembar mungil dengan berat 2 kg masing-masing. Ada kebahagiaan yang
luar biasa, tentu saja kebahagiaan yang dihadiahkan oleh Allah untuk setiap ayah atau ibu ketika memiliki putra atau putri. Sepasang 4 mata menatap dengan tangis menggemaskan, sementara keluarga datang sambil bahagia dan sebagian kecil mengusap matanya tanda merasakan syukur teramat sangat. Saya dan istri menamakan anak kembar saya 'Zaara dan Zyvaa", panjangnya Zaara Hayat Yusuf dan Zyvaa Hayat Yusuf, Zaara yang artinya bunga yang wangi dan Zyvaa yang artinya cahaya kemilau syurgawi.
Mereka tumbuh berdua dengan sama, baik fisik dan sifatnya pada tahun awal pertumbuhan mereka, tepatnya usia1-5 tahun, bahkan yang uniknya pada saat kakaknya sakit, tidak lama berikutnya adiknyapun sakit, termasuk dalam banyak hal. Hanya saja ketika mereka memasuki usia 6 tahun semuanya mulai tampak beda, walau paras dan berat badanya sama, hanya saja mereka berdua adalah mahluk yang sangat unik. Sesungguhnya karakternya tidak sama, watak dan tempramen juga berbeda. Pernah ketika keduanya pulang membawa nilai ujian mid semester, kaka Zaara mendapatkan nilai lebih tinggi dari adiknya, sayapun melakukan kesalahan kepada mereka, spontan saya bilang " Zyvaa, kenapa nilai ga sama dengan kaka", sayaa pikir itu lumrah dan biasa, ternyata tidak untuk Zyvaa, dia termenung dan merasa "down", saya segera mendatanginya, berdiri dengan badan menyamakan dengan tubuhnya dan berkata 'maafkan ayah sayang, ayah menyesal, jangan sedih, ayah juga dulu seperti Zyvaa, sering tertinggal di sekolah, tapi ayah sayang kepada nenek, sehingga ayah belajar terus sampai akhirnya berhasil. Jawaban yang masuk ke hati anak saya membuat dirinya menyadari bahwa nilai bisa saja buruk namun semangat harus terus terpatri di hati.
Anak kembar saya yang hanya beda 2 menit saja berbeda karakter dan sifat bagaimana dengan anak bapak dan ibu yang beda 2 tahun atau 6 tahun, tentu saja sangat mungkin berbeda. Berhentilah membuat mereka "down' karena sejak kecil selalu dibanding-bandingkan.
KESIMPULAN : Seringkali kita mudah membandingkan anak-anak kita, jika anaknya dua maka sang ibu atau ayah mengatakan "De, kamu kok ga kaya kakak kamu yah, dapat beasiswa terus, ini kamu ampuuun" misalnya, atau kata-kata "atau ketika anaknya hanya 1 saja, mulut inipun mudah membandingkan anak kita dengan anak tetangga atau teman mainya. 

Tiga hal yang harus dihindari 
1. Membandingkan anak 
2. Menyuruh anak dengan nada keras 
3. Berbohong terus menerus dihadapan anak.

Dapatkan kelas khusus untuk sekolah Bapak / Ibu bersama Naqoy dalam pelatihan The7Awareness Parenting, caraya hubungi WA. 087878289001.

PROFIL TERBARU NAQOY (MASTER TRAINER THE 7 AWARENESS)

Bottom Ad [Post Page]